"Cintaku" Cinta Indonesia, Indonesia Cinta. Rasa cinta kpd tanah air tumbuh pada hati tuk mengabdi, membela, melindungi tanah air ini dari ancaman, ganguan, dls. Dengan mencintai tanah air, kita kan merasa bangga dan menghormati negara. Hal itu tercemin dari sikap dan prilaku menjaga dan melindungi tanah air dan mencintai adat dan budaya utamanya budaya baca. Pentinglah budaya membaca bagi anak bangsa negara guna mencerdaskannya. Mari.! Budayakanlah “Baca dan Membaca demi Cinta Indonesia"
21 Nov 2013
Peduli dan Berbagi dengan Berdoa
Doa Memohon Agar Disembuhkan Dari Penyakit
إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ
الرَّاحِمِينَ
Innî Massaniyad-Dhurru Wa Anta Arhamur-Râhimîn
Artinya; (Ya Allah I), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit. Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang. (Q.S Al Anbiyâ’, 21:83)
Innî Massaniyad-Dhurru Wa Anta Arhamur-Râhimîn
Artinya; (Ya Allah I), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit. Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang. (Q.S Al Anbiyâ’, 21:83)
Keterangan :
Nabi Ayub u saat
sakit pernah berdoa kepada Allah I dengan doa ini. Sedangkan salah satu kandungannya adalah
bertawassul, menyebutkan derita yang telah dialami (penyakit), seraya mengadukan kepada Dzat Maha Kuasa, Pengasih
dan Penyayang. Juga bertawassul, memuji
Allah I dengan menyebutkan sifat kasih sayang-Nya
dalam doanya.
By; Ibnu Naway
Pemimpin Adil VS Nenek Tua Renta
//Kacamata Ilmu/Foto |
Suatu saat, Umar RA. seorang diri tengah pulang dari kunjungannya ke Syam menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu Umar bertanya kepada nenek itu, "Apa yang dilakuka oleh Umar sekarang?"
Nenek itu menjawab, "Ia telah pulang dari kunjungan ke Syam dengan selamat."
"Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?" tanya Umar RA. lagi.
"Tentang ini, aku berharap semoga Allah tidak membalasnya dengan kebaikan," Jawab nenek itu yakin.
"Kenapa begitu?" selidik Umar RA
"Karena aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun darinya sejak ia menjabat sebagai Amirul Mu'minin ." Ujar nenek itu lagi.
Umar RA, pun segera menimpali, "bagaimana kalau Amirul Mukminin tidak tahu keadaanmu karena kamu berada di tempat seperti ini?"
Nenek itu balas menjawabnya, "Subhanallah.! Demi Allah, aku tidak pernah mengira bahwa ada seseorang yang bertanggung jawab atas urusan orang lain sedang ia tidak tahu keadaan mereka semua."
Setelah mendengar jawaban nenek itu maka Umar RA seketika itu juga menangis seraya berkata, "Hai Umar! semua orang lebih pintar darimu hingga nenek-nenek ini sekalipun, Umar!" Ia juga lanjut berkata "Hai hamba Allah! kalian banyak merasakan kezaliman Umar, sedangkan aku selalu berharap ia diberi rahmat oleh Allah dari api neraka?.
"Nenek itu juga ikut berkata, "Jangan berkata seperti itu, semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu juga!"
Umar balas berkata, "Aku tidak ingin membuatmu bersedih dan tetap aku akan melakukannya juga hingga aku dapat membeli dengan dua puluh lima dinar kezalimannya kepadamu.
Ketika Umar dalam keadaan bersedih seperti itu, tiba-tiba saja Ali RA, Bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud datang dan keduanya mengucapkan salam, "Assalamualaikum, wahai Amirul Mu'minin!" setelah mendengar salam kedua orang yang baru tiba tersebut maka nenek itu segera meletakkan tangannya di kepala seraya berkata, "Duhai alangkah malunya! Aku telah berani menghina Amirul Mu'minin di hadapannya langsung."Umar segera berkomentar, "Tidak apa-apa, semoga Allah merahmatimu." Setelah itu, Umar meminta sepotong kulit dan hendak menuliskan sesuatu, tetapi ketika itu tidak ada kulit, lalu iapun merobek sedikit bajunya dan menuliskan "Bismillahirahmaanirrahim, dengan ini Umar membeli kezalimannya dari seorang nenek sejak ia menjabat sebagai khalifah hingga hari sekian dengan dua pulu lima dinar, lalu jika ia menuntut kepada Umar di hadapan Allah nanti ketika berada di padang Mahsyar maka Umar sudah berlepas diri. Disaksikan oleh Ali dan Ibnu Mas'ud." Kemudian Umar memberikan potongan kain bajunya tersebut kepada anaknya dan berkata, "Jika aku meninggal nanti maka tempelkan kain baju ini di kain kafanku untuk dibawa ke hadirat Tuhanku nanti."semuga bermanfaat .......!
+Ibnu naway
Suatu saat, Umar RA. seorang diri tengah pulang dari kunjungannya ke Syam menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu Umar bertanya kepada nenek itu, "Apa yang dilakuka oleh Umar sekarang?"
Nenek itu menjawab, "Ia telah pulang dari kunjungan ke Syam dengan selamat."
"Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?" tanya Umar RA. lagi.
"Tentang ini, aku berharap semoga Allah tidak membalasnya dengan kebaikan," Jawab nenek itu yakin.
"Kenapa begitu?" selidik Umar RA
"Karena aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun darinya sejak ia menjabat sebagai Amirul Mu'minin ." Ujar nenek itu lagi.
Umar RA, pun segera menimpali, "bagaimana kalau Amirul Mukminin tidak tahu keadaanmu karena kamu berada di tempat seperti ini?"
Nenek itu balas menjawabnya, "Subhanallah.! Demi Allah, aku tidak pernah mengira bahwa ada seseorang yang bertanggung jawab atas urusan orang lain sedang ia tidak tahu keadaan mereka semua."
Setelah mendengar jawaban nenek itu maka Umar RA seketika itu juga menangis seraya berkata, "Hai Umar! semua orang lebih pintar darimu hingga nenek-nenek ini sekalipun, Umar!" Ia juga lanjut berkata "Hai hamba Allah! kalian banyak merasakan kezaliman Umar, sedangkan aku selalu berharap ia diberi rahmat oleh Allah dari api neraka?.
"Nenek itu juga ikut berkata, "Jangan berkata seperti itu, semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu juga!"
Umar balas berkata, "Aku tidak ingin membuatmu bersedih dan tetap aku akan melakukannya juga hingga aku dapat membeli dengan dua puluh lima dinar kezalimannya kepadamu.
Ketika Umar dalam keadaan bersedih seperti itu, tiba-tiba saja Ali RA, Bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud datang dan keduanya mengucapkan salam, "Assalamualaikum, wahai Amirul Mu'minin!" setelah mendengar salam kedua orang yang baru tiba tersebut maka nenek itu segera meletakkan tangannya di kepala seraya berkata, "Duhai alangkah malunya! Aku telah berani menghina Amirul Mu'minin di hadapannya langsung."Umar segera berkomentar, "Tidak apa-apa, semoga Allah merahmatimu." Setelah itu, Umar meminta sepotong kulit dan hendak menuliskan sesuatu, tetapi ketika itu tidak ada kulit, lalu iapun merobek sedikit bajunya dan menuliskan "Bismillahirahmaanirrahim, dengan ini Umar membeli kezalimannya dari seorang nenek sejak ia menjabat sebagai khalifah hingga hari sekian dengan dua pulu lima dinar, lalu jika ia menuntut kepada Umar di hadapan Allah nanti ketika berada di padang Mahsyar maka Umar sudah berlepas diri. Disaksikan oleh Ali dan Ibnu Mas'ud." Kemudian Umar memberikan potongan kain bajunya tersebut kepada anaknya dan berkata, "Jika aku meninggal nanti maka tempelkan kain baju ini di kain kafanku untuk dibawa ke hadirat Tuhanku nanti."semuga bermanfaat .......!
+Ibnu naway
SALAM KAMI
Bismillahirrahmanirrahim
Ahmhamdulila, Shalatan wa Salaman Daiman ala Rasulillah SAW.
Semoga blong ini berguna bagi aku dan kita sekalian.
Amin
Ibnu Naway
Langganan:
Postingan (Atom)